Saturday, August 12, 2006

POLRI Oh ... POLRI


Orang² di Kendari lagi rame² nya bergosip tentang penggantian Kapolda Sultra, nggak di kantor, di pasar, di perumahan, bahkan kabarnya di desa² juga pada ngomongin aib ini.

Komentar dari masyarakat macam², dari semua yang gw denger ... semuanya berkomentar “miring”, entah mungkin kerna kasus ini adalah kasus moral (pelecehan seksual) yang memang sangat sensitif sekali, atau mungkin juga kerna mereka sudah betul² kesal dengan mental dan moral polisi² kita.

Lho ... memang nya kenapa dengan mental polisi kita?

Pertanyaan itu bukan buat gw, kerna apapun yang gw jawab dari pertanyaan itu belum tentu itu jawaban yang betul² mengena. Pasti dari masing² pembaca yang budiman punya jawaban nya, dan saya yakin betul kalo jawaban nya itu pastilah jawaban yang mencerminkan sesuatu “yang tidak memuaskan”.

PELINDUNG, PENGAYOM DAN PELAYAN MASYARAKAT

Pergeseran paradigma pengabdian Polri yang sebelumnya cenderung digunakan sebagai alat Penguasa kearah mengabdi bagi kepentingan masyarakat telah membawa berbagai implikasi perubahan yang mendasar. Salah satu perubahan itu adalah perumusan kembali perannya sesuai Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 yang menetapkan Polri berperan selaku pemelihara Kamtibmas, penegak hukum, serta pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Arah kebijakan strategi Polri yang mendahulukan tampilan selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dimaksud bahwa, dalam setiap kiprah pengabdian anggota Polri baik sebagai pemelihara Kamtibmas maupun sebagai penegak hukum haruslah dijiwai oleh tampilan perilakunya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, sejalan dengan paradigma barunya yang mengabdi bagi kepentingan masyarakat. http://www.polri.go.id/

Itu yang terpampang disitus resmi nya POLRI, sayang nya kebanyakan yang terjadi dimasyarakat, polisi itu bukan lagi melayani masyarakat tapi “dilayani” masyarakat.

Kalo anda dengar gosip yang berkembang disini tentang perlakuan bapak Kapolda itu kepada para Polwan, pasti anda akan mengutuk perlakuan seperti itu, tapi gw seh tetap berpegang bahwa itu adalah gosip yang belum tentu kebenarannya.

Yah ... begitulah, untung nya masih banyak Polisi yang mau berbenah diri, walaupun pahit ... POLRI harus mengakui kalau citra nya masih buruk di masyarakat, apa yang masyarakat harapkan dari POLRI masih jauh sekali dari harapan mereka, banyak yang masyarakat yang menghindar berurusan dengan Polisi, bukan kerna tingkat kesadarannya yang rendah, tapi sudah ada image “kalau anda berurusan dengan Polisi, bersiap untuk ngeluarin duit extra banyak”.

Semoga saja kasus ini cepat selesai, dan betul² ada keputusan yang adil, jangan sampai kasus ini terkuak hanya karena yang dilecehkan adalah para Polwan (mayoritas mereka sudah menikah, salah satu nya termasuk istri seorang perwira) dan PNS Polda Sultra, siapa tau suara² yang diam di luar sana masih ada, dan lebih banyak dari yang terdata (yang sempat terdata sampai saya nulis ini adalah 12 orang, tapi .. tadi sore nonton headline news nya Metro TV, bertambah lagi 2 orang ... jadi total nya 14 orang).

Mudah² an saja ada program peningkatan moral di tubuh POLRI sendiri, jangan sampai atasan menjadi contoh yang kurang baik untuk para bawahannya. Kalo kejadian kek gini kan nama POLRI juga yang rusak, iya nggak pak pulisi?

Sekalian deh, saya mo titip pesan juga ... POLRI ama ABRI jangan kek anak SMU ama STM dong, brantem molo ... yang kompak dong, biar kita masyarakat neh ga kena peluru nyasar kalo lagi brantem hehehehe.

VIVA POLRI, terus berbenah untuk kebaikan semua, jadikan kami merasa di Lindungi, di Ayomi, dan di Layani dengan baik oleh anda, untuk itu kami bayar anda.

2 comments:

  1. Polisi? gimana mental nya bisa bagus, lu punya duit 20 jeti udah bisa masuk polisi, moral mah masalah yang ke seratus.
    Jaman sekarang jarang-jarang ada orang yang mau berurusan ama polisi, mending atur damai aja.
    Liat ajah kapolda nya udah kyk gituh, anak buahnya seperti apa?

    ReplyDelete

Komen nya jangan aneh aneh :D

Sebagian cerita tentang saya, separuh ... tidak banyak.
Buat Semua ... untuk saya tinggalkan jejak jejak, sebagai tanda pergantian zaman